Siswa Indonesia sebagai Pemimpin Aksi Iklim!

SMKS WIRA HARAPAN
July 9, 2025
SMKS SPP St. Paulus Makale
July 15, 2025

Siswa Indonesia sebagai Pemimpin Aksi Iklim!

Penulis: Astari Widya Dharma

Kompetisi Sekolah yang didukung oleh RYCAM memunculkan ide-ide dari kaum muda untuk mentransformasi sektor pertanian di Indonesia

Generasi muda berperan penting dalam mentransformasikan sektor pertanian rendah emisi di Indonesia. Namun, menumbuhkan kesadaran iklim pada generasi muda (Gen Z) di daerah pedesaan sering kali terabaikan. Meskipun aksi iklim telah diintegrasikan dalam kurikulum sekolah nasional, keterlibatan nyata di lapangan masih belum banyak terlihat di banyak masyarakat pedesaan.

Untuk menjangkau generasi muda, RYCAM (Rural Youth Climate Action Movement) berkolaborasi dengan Aliansi Perubahan Iklim Indonesia (Indonesia Climate ChangeAlliance/ICCA) meluncurkan kompetisi Sekolah Aksi Iklim pada bulan September 2024. ICCA adalah aliansi yang terdiri dari 19 LSM dari seluruh Indonesia yang mengadvokasi keadilan iklim, hak-hak masyarakat lokal, dan keberlanjutan di tingkat nasional dan internasional. Sejak didirikan pada tahun 2022, ICCA telah secara aktif mempromosikan mitigasi perubahan iklim di tingkat akar rumput dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Anggota Indonesia Climate Change Alliance (ICCA)

Kompetisi Sekolah Melahirkan 66 ide iklim yang inovatif

Setiap anggota ICCA yang berkolaborasi dalam aktivitas ini mengunjungi lima Sekolah Menengah Atas dan sekolah kejuruan di wilayah masing-masing, memperkenalkan dampak perubahan iklim dan mendorong partisipasi aktif sekolah dalam kompetisi sekolah. Hingga akhir pembukaan kompetisi di Desember 2024, proyek ini menerima 66 proposal inovatif dari sekolah-sekolah yang berpartisipasi di seluruh Indonesia. Tim yang terdiri dari siswa berusia 15-17 tahun, mengajukan ide tentang berbagai topik mulai dari adaptasi dan mitigasi iklim hingga pengelolaan limbah berkelanjutan, sistem irigasi, inisiatif wanatani, produksi pupuk organik, dan kampanye kesadaran perubahan iklim. Keterlibatan remaja perempuan yang semakin meningkat dan kepemimpinan aksi iklim  tercermin dari jumlah partisipasi mereka  sebanyak 55%. Proposal-proposal tersebut kemudian dinilai oleh panel juri yang terdiri dari lima juri yang mewakili berbagai sektor (akademisi, praktisi lingkungan, dan penelitian). Sebanyak 32 proposal yang terpilih menerima dana masing-masing sebesar Rp. 5,000,000,- untuk mewujudkan proyek mereka selama fase implementasi dari Februari hingga Juli 2025.

Aktivitas kunjungan anggota ICCA di masing masing sekolah

Guru Ikut Bersemangat

Mengelola kompetisi sekolah pada awalnya merupakan tantangan tersendiri bagi MPM dan Jamtani. Mereka biasanya melakukan kegiatan secara langsung bersama para petani dan praktisi. Ada penolakan dari sekolah dan pemerintah daerah di beberapa daerah. Namun, melalui sejumlah kunjungan dan sesi diskusi yang lebih baik tentang kegiatan ini, respon yang diberikan sangat positif. Para siswa menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi. Para guru juga menyatakan antusiasme mereka tentang bagaimana inisiatif ini membuat aksi iklim menjadi lebih konkret dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka di lingkungan sekolah.

Hingga saat ini, kompetisi masih berlangsung dengan pemantauan ketat oleh MPM, Jamtani dan mitra ICCA lainnya. Para mitra secara aktif memberikan dukungan langsung untuk membantu para siswa menyelesaikan tantangan yang mereka hadapi.

Keterlibatan Guru dalam aktivitas RYCAM School Contest 2025

Ragam Proyek Menarik dari Indonesia 

Berikut adalah beberapa ide pelaksanaan menarik dari seluruh Indonesia:

  • Sumatera Utara, “One Tumbler, One Tree”mendorong para siswa untuk membawa bibit pohon dari rumah untuk ditanam di sekitar sekolah. Sebagai imbalannya, mereka menerima tumbler yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai.
  • Jawa Barat, para siswa telah menciptakan sistem produksi Bioelixir dan Biopestisidadengan menggunakan limbah organik dari rumah tangga dan kantin sekolah, yang mendorong pengurangan limbah dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
  • Sulawesi Selatan, penggunaan kembali air limbah dari sistem drainase sekolah untuk pengaplikasian hidroponik dan penyiraman tanaman di sekolah. Mereka mengintegrasikan enceng gondoksebagai penyaring alami, mendemonstrasikan teknik pemurnian air yang murah.
  • Kalimantan Barat, para siswa memproduksi pot biodegradableyang terbuat dari kertas daur ulang untuk menanam tanaman hias, menggabungkan daur ulang kreatif dengan pendidikan lingkungan.
Implementasi kegiatan RYCAM School Contest 2025

Lewat kegiatan ini, pihak sekolah sangat menghargai kesempatan untuk belajar langsung dari para praktisi dan menerapkan pengetahuan tersebut dengan cara yang bermakna. Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan ketertarikan mereka untuk mereplikasi kegiatan ini  di seluruh sekolah menengah atas di wilayah tersebut. Di daerah lain, upaya ini telah mendorong keterlibatan lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam mempromosikan kehidupan yang lestari dan sehat di lingkungan sekolah.

Kompetisi Sekolah RYCAM tidak hanya menjangkau kaum muda dan sekolah-sekolah di pedesaan, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran bagi dinas pendidikan dan orang tua. Aksi RYCAM bukan hanya tentang mendorong nol emisi di pertanian, tetapi juga tentang memberdayakan generasi penerus untuk menjadi pemimpin aksi iklim. Dengan menanamkan benih-benih pengetahuan dan aksi di sekolah-sekolah di pedesaan, RYCAM membantu membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia.