Kategori:
- SDG 1
- Mitigasi
- Agroforestri

Pantai Barat Kecamatan Pangandaran pernah mengalami abrasi hingga lebih dari 200 meter, kemudian kawasan wisata Batukaras dan Kecamatan Cijulang pernah mengalami abrasi sepanjang 4 kilometer dengan lebar mencapai 12 meter. Abrasi ini menunjukkan kerusakan besar yang mengancam stabilitas pantai dan aktivitas masyarakat. Untuk itu, Solusi yang kami ambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah, kami akan melaksanakan program “Mangrove Di Bumi Pangandaran”. Dimana program tersebut akan berfokus pada penanaman mangrove dibawah jembatan Rangga Jipang di daerah Sukaresik dengan melibatkan kelompok Pecinta Alam, Pengurus OSIS SMKN 1 Pangandaran, masyarakat umum, dan akan berkolaborasi dengan Komunitas Warung Mangrove.
Kegiatan ini melibatkan langkah-langkah seperti sosialisasi, survey tempat penanaman, penanaman pohon mangrove, dan monitoring secara berkala. Dapat disimpulkan, dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan lahirnya inspirasi masyarakat mengenai penanaman mangrove untuk kepedulian terhadap lingkungan di Pesisir Pantai Pangandaran.
Lokasi:Jawa Barat, Pangandaran
Informasi media sosial:
Instagram: @osis_smkn1pangandaran
Guru pembimbing: DIAN NURDIANSYAH, S.Pd
Anggota ICCA: JAMTANI
Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI), adalah asosiasi petani skala kecil nasional dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. JAMTANI memilki sejarah kuat dengan Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI). Visi dari JAMTANI adalah mewujudkan pertanian ekologis yang berkeadilan, dan berkomitmen membangun kemandirian petani melalui sinergi dengan universitas, pemerintah, dan pihak terkait, dengan fokus pada isu agroekologi, perubahan iklim, serta memperjuangkan hak-hak petani kecil dan kelompok rentan lainnya. JAMTANI aktif di berbagai jaringan lokal, nasional, dan internasional seperti IFOAM, CAN, dan AFA, serta menjalin kolaborasi dengan institusi seperti Universitas Padjadjaran, IPB, Universitas Hasanuddin, Humboldt University, dan BRIN, untuk melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengembangan penghidupan alternatif, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi petani melalui riset partisipatif dan publikasi ilmiah menuju sistem pertanian berkelanjutan.




