Kategori:
- SDG 1
- Mitigasi
- Pengelolaan limbah yang berkelanjutan

Penelitian ini bertujuan merancang program berkelanjutan untuk mengatasi dampak perubahan iklim di sekitar Danau Toba, dimulai dari lingkungan sekolah. Program ini mencakup tiga kegiatan utama:
- Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi timbunan sampah
- Pembuatan eco enzyme dari sampah organik untuk meningkatan kualitas air di selokan sekolah
- Pengolahan sampah anorganik menjadi ecobrick sebagai upaya pengurangan sampah sekaligus meningkatkan kesadaran akan pengelolaan sampah.
Metode yang digunakan mencakup pelatihan pembuatan pupuk kompos dan eco enzyme, serta sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah berkurangnya volume sampah, peningkatan kualitas air di sekolah dan sekitar Danau Toba, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Sehingga gerakan ini dapat mengatasi perubahan iklim yang ekstrem.
Kesimpulannya, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah dan masyarakat sekitar Danau Toba dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Dengan melibatkan semua komponen masyarakat, program ini berpotensi mendukung pelestarian lingkungan dan berkelanjutan.
Lokasi: North Sumatra, Humbang Hasudutan
Informasi media sosial:
Instagram : @smansaparapat_
Facebook : Sekolah Menengah Atas Parapat
Guru pembimbing: Martianna Sianturi, M.Pd
Anggota ICCA: KSPPM
Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), awalnya didirikan sebagai Kelompok Studi Penyadaran Hukum (KSPH) pada 23 Februari 1983 di Siborongborong oleh sekelompok warga gereja yang prihatin terhadap persoalan sosial dan lingkungan di Sumatera Utara. Sejak 2005, KSPPM berubah bentuk menjadi “Perhimpunan” dan berfokus pada studi, riset, pengorganisasian, pendidikan populer, dan advokasi untuk mendampingi petani marginal di Tapanuli, Sumatera Utara, berdasarkan semangat Kristiani.
